Rabu, 30 September 2015

Tugas Softskill Metode Penelitian Pertemuan Pertama



I.                   Falsafah Ilmu Pengetahuan

I.1        Pengertian Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman ataucinta, dan shopia atau shopos berarti kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanankata falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (menjadi kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu.

I.2        Hubungan Antara Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
            Hubungan antara filsafat dengan ilmu pengetahuan, oleh Louis Kattsoff dikatakan: Bahasa yang pakai dalam filsafat dan ilmu pengetahuan dalam beberapa hal saling melengkapi. Hanya saja bahasa yang dipakai dalam filsafat mencoba untuk berbicara mengenai ilmu pengetahuan, dan bukanya di dalam ilmu pengetahuan. Namun, apa yang harus dikatakan oleh seorang ilmuwan mungkin penting pula bagi seorang filsuf. Pada bagian lain dikatakan: Filsafat dalam usahanya mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan pokok yang kita ajukan harus memperhatikan hasil-hasil ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam usahanya menemukan rahasia alam kodrat haruslah mengetahui anggapan kefilsafatan mengenai alam kodrat tersebut.

 I.3       Manusia dan Ilmu Pengetahuan
            lmajinasi-imajiasi yang telah diciptakan dan yang telah diciptakan oleh manusia akan menimbulkan komitmen pribadi, komitmen intelektual dan komitmen emosional yang akan membawa manusia kejenjang yang lebih jauh sebagai mahluk yang unik di muka bumi ini. lmajinasi manusia akan alam tidak pernah mati, akan selalu timbul para pemimpi-pemimpi baru yang akan terus berimajinasi dan berkreasi untuk memperindah dunia dan mensejahterakan 'umat manusia walau terjadi pertentangan pemahaman bahkan pemberangusan, imajinasi tentang suatu pengetahuan baru akan terus berjalan. Hasit imajinasi manusia diantaranya berbentuk seni dan sains adalah kegiatan khas manusia, melebihi kemampuan binatang lainnya. Keduanya juga menunjukan keberadaan manusia. Sernua perkembangan ilmu pengetahuan manusia berujung kepada penemuan teknologi baru yang merupakan pisau bennata dua, disisi yang satu adalah upaya mensejahterakan manusia sernentara disisi lain turut menurunkan
kehidupan manusia. Dan kesemuanya terlihat bahwa benar manusia adalah makluk unik. Sehingga ada paradoks manosla dimana tidak ada manusia yang sempuma, ketaksempumaan itu pulalah yang menunjukan bahwa manusia adalah mahluk sempurna. Dengan demikian dapat dilihat bahwa disatu sisi i1mu pengetahuan berkembang semakin detail (semakin mengerucut seperti pira mida) tetapi disisi lain dengan semakin detail i1mu pengetahuan berarti semakin beragam i1mu pengetahuan yang dimiliki manusia (semakin berkembang seperti piramida terbalik). Kemudian dilihat dari perkembangan waktu, perkembangan i1mu pengetahuan semakin lama semakin cepat, jarak waktu antar satu temuan dengan temuan lainnya semakin pendek. Kesemuanya itu merupakan akibat dari hasil-hasil perubahan dan kekuatan dari imajinasi manusia yang dibungkus dalam bentuk ilmu pengetahuan.

I.4        Kelahiran Ilmu Pengetahuan Modern
            Pada permulaan abad ke-14, di Eropa di mulai perkembangan ilmu pengetahuan. Sejak zaman itu sampai sekarang Eropa menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan umat manusia pada umumnya. Permulaan perkembangannya dicetuskan oleh Roger Bacon (1214-1294) yang menganjurkan agar pengalaman manusia sendiri dijadikan sumber pengetahuan dan penelitian. Copernicus, Tycho Broche, Keppler dan Galileo merupakan pelopor dalam mengembangkan pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman tersebut.
Perkembangan ilmu pengetahuan menjadi sangat mantap dan pesat setelah ditulisnya buku yang berjudul Novum Organum oleh Francis Bacon (1560-1626) yang mengutarakan tentang landasan empiris dalam mengembangkan pengetahuan dan penegasan ilmu pengetahuan dengan metodenya.
Bila dilihat dari segi metodologi dan psikologi maka seluruh ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada :
a.       Pengamatan dan pengalaman manusia yang terus menerus
b.      Pengumpulan data yang terus menerus dan dilakuakan secara sistematis
c.       Analisis data yang ditempuh dengan berbagai cara.
d.      Penyusunan model-model atau teori-teori, serta penyusunan ramalan-ramalan sehubungan dengan model itu.
e.       Percobaan untuk menguji ramalan tersebut.
Percobaan ini akan menghasilkan beberapa kemungkinan, diantaranya: benar atau salah. Jika terbukti salah, terbuka kemungkinan untuk mencari kesalahan berfikir, sehingga terbuka juga kemungkinan untuk memperbaikinya. Dengan demikian ilmu pengetahuan modern memiliki suatu sistem yang didalamnya terkandung mengoreksi diri, yang memungkinkan ditiadakannya kesalahan demi kesalahan secara bertahap menuju kebenaran. 
Ilmu pengetahuan Alam terus berkembang, sementara manusia mencoba menjelaskan mengenai benda-benda dialam sekelilingnya yang tidak diketahuinya. Astronomi boleh jadi merupakan pengetahuan tertua, karena seperti matahari, bulan, bintang yang mudah disaksikan sangat bersangkut paut dengan kegiatan mereka sehari-hari. Peranan matahari jelas sangat penting dalam kehidupan, surutnya lautan banyak berhubungan dengan bulan, sedangkan pelaut dilautan banyak menarik manfaat mengarungi samudra.
Dengan ilmu pengetahuan alam, setiap penginderaan yang dinyatakan menurut sebuah alat ukur, akan diubah menjadi konsep. Ilmuwan tidak akan lupa menggunakan penalaran indukftif yang akan berubah ke penalaran deduktif. Akan tetapi setelah banyak diadakan eksperimen mulailah ilmuwan menyusun suatu teori dan selanjutnya ia akan mengkaji teori itu dengan sangat kritis.

II.                Penelitian Dan Ilmu Pengetahuan

II.1      Pengertian Penelitian Ilmiah
            Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiah sebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.

II.2      Hubungan Penelitian dan Ilmu Pengetahuan
            Pengetahuan pada hakekatnya meliputi semua yang diketahui tentang sesuatu obyek atau sesuatu keadaan tertentu. Pengetahuan meliputi knowledge dan science, serta seni danteknologi. Pengetahuan akan menjadi ilmu pengetahuan bila pengetahuan itu benar dan pengetahuan tersebut mempunyai penjelasan. Pengembangan ilmu pengetahuan danteknologi dapat dilakukan melalui kegiatan penelitian. Sudah berabad-abad lamanya para ahlimaupun ilmuwan mengakui bahwa penelitian sebagai dasar yang tepat untuk mencapaikebenaran ilmiah. Dasar untuk melakukan suatu kegiatan tertentu adalah ilmu pengetahuan.Seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan cenderung akan memiliki otoritas untuk melakukan sesuatu secara professional berdasarkan disiplin ilmunya dan hal tersebut menjadisarana yang efektif bagi seorang calon sarjana untuk melakukan penelitian, karena merekamemahami langkah-langkah dan metode-metode yang tepat dalam kegiatan penelitian ilmiahdi lapangan. Mereka yang memahami dan mngetahui tentang penelitian akan terdorong untuk giat dalam belajar maupun mempelajari disiplin ilmunya, karena mereka tahu bahwa disiplinilmu yang dipelajarinya harus ditindaklanjuti dengan kegiatan penelitian secara empiris dilapangan. Komaruddin (1985: 39
 
40) mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan hasil penelitian dengan menggunakan metode penelitian dan pengembanganyang memberikan pemahaman dan informasi tentang gejala-gejala alam dan sosial. Ilmumenjawab pertanyaan "mengapa" terjadi hubungan kausal sebab-akibat), secara sistematis berdasarkan metodologi. Bahm (1980) menyebutkan bahwa suatu ilmu harus memenuhi minimal 6 faktor yaitu problem, sikap, metode, aktivitas, kesimpulan, dan dampak. Tidak semua problem bisadikatakan ilmiah. Harus memenuhi 3 syarat, yaitu communicability, sikap ilmiah, danmetode ilmiah. Suatu problem yang communicable dan diperlakukan dengan sikap ilmiahdengan metode ilmiah sudah pantas dikatakan sebagai problem yang ilmiah. Sehingga perlu adanya dilakukan suatu metode ilmiah atau penelitian unuk membuktikan suatu pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan. Metode ilmiah atau penelitian yang dimaksudadalah suatu kegiatan untuk mencari mencatat, merumuskan dan menganalisis sampaimenyusuan laporan penelitian. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa metode ilmiahatau penelitian untuk membuktikan suatu pengetahuan adalah suatu cabang ilmu pengetahuan

yang membicarakan/ mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Cara penelitian yang dimaksudmeliputi kegiatan : mencari, mencatat, merumuskan,  menganalisis, dan menyusun laporannya. Penelitian atau riset adalah hal yang tidak terpisahkan dalam dunia perguruan tinggi.Begitu beragam definisi tentang penelitian, untuk memudahkan maka yang umum dirujuk adalah bahwa penelitian didefinisikan sebagai suatu kegiatan yang terorganisasi, sistematik,dan merupakan proses logis untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukandengan menggunakan informasi empiris yang dikumpulkan guna keperluan itu.Secara umum, berdasar konsep-konsep yang “salah” tentang penelitian, maka perlu digaris bawahi empat pengertian sebagai berikut: Penelitian bukan hanya mengumpulkaninformasi (data), penelitian bukan hanya memindahkan fakta dari suatu tempat ke tempat lain, penelitian bukan hanya membongkar-bongkar mencari informasi, penelitian bukan suatu kata besar untuk menarik perhatian. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan penelitian dan ilmu pengetahuan yaitu, penelitian yang dilakukan adalah proses untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan. Dan ilmu pengetahuan adalah hasil dari sebuah proses penelitian yangdilakukan berdasarkan metode ilmiah.

II.3      Langkah-Langkah Penelitian Ilmiah
            Proses pelaksanaan penelitian ilmiah terdiri dari langkah-langkah yang juga menerapkan prinsip metode ilmiah. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan selama melakukan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut.
1.        mengidentifikasi dan merumuskan masalah
2.        melakukan studi pendahuluan
3.        merumuskan hipotesis
4.        mengidentifikasi variabel dan definisi operasional variabel
5.        menentukan rancangan dan desain penelitian
6.        menentukan dan mengembangkan instrumen penelitian
7.        menentukan subjek penelitian
8.        melaksanakan penelitian
9.        melakukan analisis data
10.    merumuskan hasil penelitian dan pembahasan
11.    menyusun laporan penelitian dan melakukan desiminasi.

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar