Jumat, 15 Januari 2016

Tugas Metode Penelitian (Proposal)



PROPOSAL MAGANG


MEMPELAJARI QUALITY CONTROL
PADA PT. PERTAMINA (Persero)







Oleh :
JUWITA EKA PRATIWI
34413742




JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
 

MEMPELAJARI QUALITY CONTROL
PADA PT. PERTAMINA (Persero)


PROPOSAL MAGANG

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan magang pada
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Gunadarma


Oleh :
JUWITA EKA PRATIWI
34413742


Disetujui,
Bekasi, Januari 2016



Irwan Santoso
Dosen Pembimbing Akademik



I.          JUDUL
MEMPELAJARI QUALITY CONTROL PADA PT. PERTAMINA(Persero)
II.        PERSONALIA
2.1 PELAKSANA :  JUWITA EKA PRATIWI, 34413742
  Asisten Laboratorium Teknik Industri Dasar,
  Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
  Industri, Universitas Gunadarma.
2.2 PEMBIMBING :              IRWAN SANTOSO
  Staf Pengajar Universitas Gunadarma.

III.       LATAR BELAKANG
Quality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin  agar  hasil  dari  pelaksanaan  sesuai  dengan  rencana  yang  telah  ditetapkan  dan memuaskan  konsumen. Tujuan quality  control agar  tidak  terjadi  barang  yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus - menerus dan   bisa   mengendalikan,   menyeleksi,   menilai   kualitas,   sehingga  konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi. Tujuan Pengusaha menjalankan QC untuk menperoleh  keuntungan  dengan  cara  yang  fleksibel  dan  untuk  menjamin  agar pelanggan   merasa   puas,   investasi   bisa   kembali,   serta  perusahaan   mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Tugas quality  control di  garmen  yaitu  melihat  hasil  kualitas  produk pakaian  jadi, mempunyai tanggung  jawab  utama  dari  seorang  Operator  QC, mengetahui  bagaimana  cara  mengontrol  permasalahan  di  produksi,  mengetahui bagaimana  membuat penilaian  yang  baik dalam pekerjaan,  mampu  berkoordinasi dengan pihak yang terkait tentang suatu permasalahan quality dan bekerja dengan sikap  yang  ketat  dalam mengambil  keputusan  yang  baik.
Kualifikasi quality control secara  keseluruhan  dilihat  dari  berbagai  aspek  salah  satu  aspek  yang paling penting harus dimiliki quality control yaitu menguasai pengelolaan minyak pada tangka minyak. Pengelolaan minyak pada tangka minyak kilang  dapat  dipelajari melalui pendidikan  formal  dan  nonformal.

IV.       Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1.        Bagaimana sistem pengelolaan kilang minyak dijalankan ?
2.        Bagaimana proses kerja pengelolaan minyak dalam mengolah minyak dikilang tangki minyak ?
3.        Kendala-kendala apa saja dalam menjalankan sistem pengelolaan kilang minyak ?

V.        Pembatasan Masalah
Kerja praktek dan pengambilan data hanya dilakukan di PT. PERTAMINA(Persero) yang berlokasi di Cilacap. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara mengamati dan menganalisa proses kerja pengelolaan minyak dalam mengolah minyak dikilang tangki minyak.

VI.       Tujuan Magang (Kerja Praktek)
Tujuan dari pelaksanaan magang (kerja praktek) ini adalah sebagai berikut :
1.        Mengamati proses pengelolaan kilang minyak pada PT. PERTAMINA(Persero).
2.        Mengetahui proses pengelolaan kilang minyak pada PT. PERTAMINA(Persero).
3.        Mengetahui kendala apa saja yang terjadi pada proses pengelolaan kilang minyak pada PT. PERTAMINA(Persero).
.
VII.     Kegunaan Magang (Kerja Praktek)
Kegunaan dari magang (kerja praktek) secara umum :
1.        Untuk menerapkan hasil studi dan perbandingan antara teori yang diterima dan dipelajari dengan realitas lingkungan kerja.
2.        Diharapkan Laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca yang ingin mengetahui tentang otomasi industri dan perencanaan pengendalian persediaan.
3.        Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan bagi PT. PERTAMINA(Persero).
Kegunaan dari magang (kerja praktek) secara khusus :
1.        Dapat mengetahui proses pengelolaan kilang minyak.
2.        Dapat mengetahui proses pengelolaan kilang minyak sampai menjadi minyak jadi.
3.        Menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang perminyakan pada PT. PERTAMINA(Persero).
4.        Sebagai pengalaman kerja bagi penulis dan ingin mengetahui keadaan kerja yang sesungguhnya.

VIII.    Tinjauan Pustaka
8.1.      Minyak Bumi
            Minyak Bumi ialah Campuran komplek hidrokarbon plussenyawaan organik dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa –senyawa yang mengandung konstituen logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform,melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung padalokasi, umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. Dalamminyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurangdari 97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.
Komponen Hidrokarbon
Perbandingan unsur – unsur yang terdapat dalam minyak bumisangat bervariasi. Berdasarkan atas hasil analisa, diperoleh datasebagai berikut : Karbon : 83,0 – 87,0 % Hidrogen : 10,0 – 14,0 % Nitrogen : 0,1 – 2,0 %Oksigen : 0,05 – 1,5 %Sulfur : 0,05 – 6,0 %. Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atastiga golongan, yaitu :
1.        golongan parafinik
2.        golongan naphthenic
3.        golongan aromatic
Sedangkan golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalamcrude oil, demikian juga hidrokarbon asetilenik sangat jarang. Crude oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutamasenyawaan Sulfur, senyawaan Nitrogen, senyawaan Oksigen, senyawaan Organo Metalik (dalam jumlah kecil/trace sebagai larutan)dan garam – garam anorganik (sebagai suspense koloidal).
Senyawaan Sulfur
Crude oil yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandunganSulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan Sulfur dalam minyak bumisering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam gasoline dapatmenyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau berair),karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur (sebagaihasil pembakaran gasoline) dan air.
Senyawaan Oksigen
Kandungan total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2% dan menaik dengan naiknya titik didih fraksi. Kandungan oksigenbisa menaik apabila produk itu lama berhubungan dengan udara.Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan sebagaiasam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo dandisiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam alisiklik) dan asam alifatik.
Senyawaan Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangatrendah, yaitu 0,1 – 0,9 %. Kandungan tertinggi terdapat pada tipeAsphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap katalis dan dapatmembentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen terbanyakterdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar yangmempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak denganasam mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yangtinggi tidak dapat diekstrak dengan asam mineral encer.
Konstituen Metalik
Logam – logam seperti besi, tembaga, terutama nikel danvanadium pada proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitaskatalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generatortemperature tinggi, misalnya oil – fired gas turbine, adanya konstituenlogam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung natriumdan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace (batatahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehinggamerusakkan refractory itu. Agar dapat diolah menjadi produk-produknya, minyak bumi darisumur diangkut ke Kilang menggunakan kapal, pipa, mobil tanki ataukereta api. Didalam Kilang, minyak bumi diolah menjadi produk yangkita kenal secara fisika berdasarkan trayek titik didihnya (distilasi),dimana gas berada pada puncak kolom fraksinasi dan residu (aspal)berada pada dasar kolom fraksinasi. Tentang pengolahan minyak bumimenjadi produkproduk yang kita ketahui di pasaran dari dalam kilangakan dibahas secara khusus nanti. Setiap trayek titik didih disebut“Fraksi”, misal :0 – 50°C : Gas50 – 85°C : Gasoline85 – 105°C : Kerosin105 – 135°C : Solar > 135°C : Residu (Umpan proses lebih lanjut) Tetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukanminyak bumi dalam bentuk olefin, maka minyak bumi kemudiandikelompokkan menjadi tiga jenis saja, yaitu Parafin, Naften dan Aromat. Kandungan utama dari campuran hidrokarbon ini adalah parafinatau senyawa isomernya. Isomer sendiri adalah bentuk lain dari suatusenyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia yang sama.Keduanya merupakan jenis minyak bumi jenis paraffin. Sedangkan sisa kandungan hidrokarbon lainnya dalam minyakbumi adalah senyawa siklo-parafin yang disebut juga naften dan/atausenyawa aromat. Berikut adalah contoh dari siklo-parafin dan aromat.‘Keluarga hidrokarbon’ tersebut diatas disebut homologis, karena sebagian besar kandungan yang ada dalam minyak bumi tersebutdapat dipisahkan kedalam beberapa jenis kemurnian untuk keperluankomersial. Secara umum, di dalam kilang minyak bumi, pemisahanperbandingan kemurnian dilakukan terhadap hidrokarbon yangmemiliki kandungan karbon yang lebih kecil dari C7. Pada umumnyakandungan tersebut dapat dipisahkan dan diidentifikasi, tetapi hanyauntuk keperluan di laboratorium.

8.1.      Kilang Minyak
            Fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak antara lain: minyak nafta, bensin (gasoline), bahan bakar diesel, minyak tanah (kerosene), dan elpiji. Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya. Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Kilang minyak merupakan salah satu bagian downstream paling penting pada industri minyak bumi.

8.1.1    Proses Operasi Dalam Kilang Minyak
Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.
Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat. Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:
1.        Proses distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di kolom distilasi atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
2.        Proses konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:
a.    Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking).
b.    Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi.
c.    Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming.
3.        Proses pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
4.        Formulasi dan pencampuran (blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
 Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.

8.1.2    Proses Distilasi
            Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung di dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.
Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.
Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit proses yang lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker, dan lain-lain.

IX.       TATA LAKSANA
9.1 WAKTU
Kegiatan magang (kerja praktek) akan dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2016 hingga 20 Desember 2016.
9.2 LOKASI
Lokasi magang yaitu PT. PERTAMINA(Persero) yang berlokasi di Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap.

X.        METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam magang ini adalah :
1.      Studi Lapangan
Meliputi pengamatan, peninjauan dan melihat langsung proses produksi, serta wawancara pihak terkait dan dilanjutkan dengan menyusun laporan.
2.      Studi Pustaka
Meliputi pengambilan rujukan-rujukan laporan dari berbagai buku pada perpustakaan kampus, perusahaan dan lain-lain yang menunjang.

XI.       LAPORAN
Laporan pelaksanaan magang akan disusun dalam bentuk laporan tertulis
setelah kegiatan selesai dilaksanakan dengan bimbingan dosen pembimbing.

XII.     RENCANA JADWAL KEGIATAN MAGANG (KERJA PRAKTEK) PADA PT. PERTAMINA (PERSERO), CILACAP

No.
Jenis Kegiatan
Minggu 1

Minggu 2
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1
Pengamatan Lapangan(Observasi)
















PPC
X














IRM

X













Produksi


X












Quality



X











Logistik




X










Engineering





X









Meintenance








X



X


Die Shop









X

X



2
Pengumpulan Data










X




3
Mengecek ulang kelengkapan data