PROPOSAL MAGANG
MEMPELAJARI QUALITY
CONTROL
PADA PT. PERTAMINA (Persero)
Oleh :
JUWITA
EKA PRATIWI
34413742
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2016
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
MEMPELAJARI QUALITY CONTROL
PADA PT. PERTAMINA (Persero)
PROPOSAL MAGANG
Sebagai salah satu syarat untuk
melaksanakan magang pada
Jurusan Teknik Industri, Fakultas
Teknologi Industri,
Universitas Gunadarma
Oleh :
JUWITA
EKA PRATIWI
34413742
Disetujui,
Bekasi,
Januari 2016
Irwan Santoso
Dosen Pembimbing Akademik
I. JUDUL
MEMPELAJARI QUALITY
CONTROL PADA PT. PERTAMINA(Persero)
II. PERSONALIA
2.1 PELAKSANA :
JUWITA EKA PRATIWI, 34413742
Asisten Laboratorium Teknik Industri
Dasar,
Jurusan Teknik
Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas
Gunadarma.
2.2 PEMBIMBING : IRWAN SANTOSO
Staf Pengajar Universitas
Gunadarma.
III. LATAR BELAKANG
Quality
Control (pengendalian
mutu) adalah semua usaha untuk menjamin
agar hasil dari
pelaksanaan sesuai dengan
rencana yang telah
ditetapkan dan memuaskan konsumen. Tujuan quality control agar tidak
terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang
diinginkan (second quality) terus - menerus dan bisa
mengendalikan, menyeleksi, menilai
kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak
rugi. Tujuan Pengusaha
menjalankan QC untuk menperoleh
keuntungan dengan cara
yang fleksibel dan
untuk menjamin agar pelanggan merasa
puas, investasi bisa
kembali, serta perusahaan
mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Tugas quality control di
garmen yaitu melihat
hasil kualitas produk pakaian jadi, mempunyai tanggung jawab
utama dari seorang
Operator QC, mengetahui bagaimana
cara mengontrol permasalahan
di produksi, mengetahui bagaimana membuat penilaian yang
baik dalam pekerjaan, mampu berkoordinasi dengan pihak yang terkait
tentang suatu permasalahan quality
dan bekerja dengan sikap
yang ketat dalam mengambil keputusan
yang baik.
Kualifikasi quality control
secara
keseluruhan dilihat dari
berbagai aspek salah
satu aspek yang paling penting harus dimiliki quality control yaitu menguasai pengelolaan minyak pada tangka minyak.
Pengelolaan
minyak pada tangka minyak kilang dapat
dipelajari melalui
pendidikan
formal dan nonformal.
IV. Perumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dalam kerja
praktek ini adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana sistem pengelolaan kilang minyak
dijalankan ?
2.
Bagaimana proses kerja
pengelolaan
minyak dalam mengolah minyak dikilang tangki minyak
?
3.
Kendala-kendala apa
saja dalam menjalankan sistem pengelolaan kilang minyak ?
V. Pembatasan
Masalah
Kerja praktek dan pengambilan data
hanya dilakukan di PT. PERTAMINA(Persero)
yang berlokasi di
Cilacap. Pengambilan data ini dilakukan
dengan cara mengamati dan menganalisa proses kerja pengelolaan minyak dalam mengolah minyak dikilang tangki
minyak.
VI. Tujuan
Magang (Kerja Praktek)
Tujuan dari pelaksanaan magang (kerja
praktek) ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengamati proses pengelolaan kilang minyak
pada PT. PERTAMINA(Persero).
2.
Mengetahui proses pengelolaan kilang minyak
pada PT. PERTAMINA(Persero).
3.
Mengetahui kendala apa
saja yang terjadi pada proses pengelolaan kilang minyak pada PT. PERTAMINA(Persero).
.
VII. Kegunaan
Magang (Kerja Praktek)
Kegunaan dari magang (kerja praktek)
secara umum :
1.
Untuk menerapkan hasil
studi dan perbandingan antara teori yang diterima dan dipelajari dengan realitas lingkungan
kerja.
2.
Diharapkan Laporan
Magang ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca yang ingin mengetahui tentang
otomasi industri dan perencanaan
pengendalian persediaan.
3.
Sebagai bahan
perbandingan dan pertimbangan bagi PT. PERTAMINA(Persero).
Kegunaan dari magang (kerja praktek)
secara khusus :
1.
Dapat mengetahui proses pengelolaan kilang minyak.
2.
Dapat mengetahui
proses
pengelolaan kilang minyak sampai menjadi minyak jadi.
3.
Menambah wawasan dan
pengetahuan dalam bidang perminyakan pada PT. PERTAMINA(Persero).
4.
Sebagai pengalaman
kerja bagi penulis dan ingin mengetahui keadaan kerja yang sesungguhnya.
VIII. Tinjauan
Pustaka
8.1. Minyak
Bumi
Minyak
Bumi ialah Campuran komplek hidrokarbon plussenyawaan organik dari Sulfur,
Oksigen, Nitrogen dan senyawa –senyawa yang mengandung konstituen logam
terutama Nikel, Besi dan Tembaga.Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang
uniform,melainkan berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung padalokasi,
umur lapangan minyak dan juga kedalaman sumur. Dalamminyak bumi parafinik
ringan mengandung hidrokarbon tidak kurangdari 97 % sedangkan dalam jenis
asphaltik berat paling rendah 50 %.
Komponen
Hidrokarbon
Perbandingan
unsur – unsur yang terdapat dalam minyak bumisangat bervariasi. Berdasarkan
atas hasil analisa, diperoleh datasebagai berikut : Karbon : 83,0 – 87,0 % Hidrogen
: 10,0 – 14,0 % Nitrogen : 0,1 – 2,0 %Oksigen : 0,05 – 1,5 %Sulfur : 0,05 – 6,0
%. Komponen hidrokarbon dalam minyak bumi diklasifikasikan atastiga golongan,
yaitu :
1.
golongan parafinik
2.
golongan naphthenic
3.
golongan aromatic
Sedangkan
golongan olefinik umumnya tidak ditemukan dalamcrude oil, demikian juga
hidrokarbon asetilenik sangat jarang. Crude
oil mengandung sejumlah senyawaan non hidrokarbon, terutamasenyawaan
Sulfur, senyawaan Nitrogen, senyawaan Oksigen, senyawaan Organo Metalik (dalam
jumlah kecil/trace sebagai
larutan)dan garam – garam anorganik (sebagai suspense koloidal).
Senyawaan
Sulfur
Crude oil
yang densitynya lebih tinggi mempunyai kandunganSulfur yang lebih tinggu pula. Keberadaan
Sulfur dalam minyak bumisering banyak menimbulkan akibat, misalnya dalam
gasoline dapatmenyebabkan korosi (khususnya dalam keadaan dingin atau
berair),karena terbentuknya asam yang dihasilkan dari oksida sulfur
(sebagaihasil pembakaran gasoline) dan air.
Senyawaan
Oksigen
Kandungan
total oksigen dalam minyak bumi adalah kurang dari 2% dan menaik dengan naiknya
titik didih fraksi. Kandungan oksigenbisa menaik apabila produk itu lama
berhubungan dengan udara.Oksigen dalam minyak bumi berada dalam bentuk ikatan
sebagaiasam karboksilat, keton, ester, eter, anhidrida, senyawa monosiklo
dandisiklo dan phenol. Sebagai asam karboksilat berupa asam Naphthenat (asam
alisiklik) dan asam alifatik.
Senyawaan
Nitrogen
Umumnya
kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangatrendah, yaitu 0,1 – 0,9 %. Kandungan
tertinggi terdapat pada tipeAsphalitik. Nitrogen mempunyai sifat racun terhadap
katalis dan dapatmembentuk gum / getah pada fuel oil. Kandungan nitrogen
terbanyakterdapat pada fraksi titik didih tinggi. Nitrogen klas dasar
yangmempunyai berat molekul yang relatif rendah dapat diekstrak denganasam
mineral encer, sedangkan yang mempunyai berat molekul yangtinggi tidak dapat
diekstrak dengan asam mineral encer.
Konstituen
Metalik
Logam –
logam seperti besi, tembaga, terutama nikel danvanadium pada proses catalytic
cracking mempengaruhi aktifitaskatalis, sebab dapat menurunkan produk gasoline,
menghasilkan banyak gas dan pembentukkan coke. Pada power generatortemperature
tinggi, misalnya oil – fired gas turbine, adanya konstituenlogam terutama
vanadium dapat membentuk kerak pada rotor turbine.Abu yang dihasilkan dari
pembakaran fuel yang mengandung natriumdan terutama vanadium dapat bereaksi
dengan refactory furnace (batatahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran
sehinggamerusakkan refractory itu. Agar dapat diolah menjadi produk-produknya,
minyak bumi darisumur diangkut ke Kilang menggunakan kapal, pipa, mobil tanki
ataukereta api. Didalam Kilang, minyak bumi diolah menjadi produk yangkita
kenal secara fisika berdasarkan trayek titik didihnya (distilasi),dimana gas
berada pada puncak kolom fraksinasi dan residu (aspal)berada pada dasar kolom
fraksinasi. Tentang pengolahan minyak bumimenjadi produkproduk yang kita
ketahui di pasaran dari dalam kilangakan dibahas secara khusus nanti. Setiap
trayek titik didih disebut“Fraksi”, misal :0 – 50°C : Gas50 – 85°C : Gasoline85
– 105°C : Kerosin105 – 135°C : Solar > 135°C : Residu (Umpan proses lebih
lanjut) Tetapi karena di alam bisa dikatakan tidak pernah ditemukanminyak bumi
dalam bentuk olefin, maka minyak bumi kemudiandikelompokkan menjadi tiga jenis
saja, yaitu Parafin, Naften dan Aromat. Kandungan utama dari campuran
hidrokarbon ini adalah parafinatau senyawa isomernya. Isomer sendiri adalah
bentuk lain dari suatusenyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia yang
sama.Keduanya merupakan jenis minyak bumi jenis paraffin. Sedangkan sisa
kandungan hidrokarbon lainnya dalam minyakbumi adalah senyawa siklo-parafin
yang disebut juga naften dan/atausenyawa aromat. Berikut adalah contoh dari
siklo-parafin dan aromat.‘Keluarga hidrokarbon’ tersebut diatas disebut
homologis, karena sebagian besar kandungan yang ada dalam minyak bumi
tersebutdapat dipisahkan kedalam beberapa jenis kemurnian untuk
keperluankomersial. Secara umum, di dalam kilang minyak bumi,
pemisahanperbandingan kemurnian dilakukan terhadap hidrokarbon yangmemiliki
kandungan karbon yang lebih kecil dari C7. Pada umumnyakandungan tersebut dapat
dipisahkan dan diidentifikasi, tetapi hanyauntuk keperluan di laboratorium.
8.1. Kilang
Minyak
Fasilitas
industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa
langsung digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku bagi
industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari kilang minyak
antara lain: minyak nafta, bensin (gasoline), bahan bakar diesel, minyak tanah
(kerosene), dan elpiji. Kilang minyak merupakan fasilitas industri yang sangat
kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan fasilitas pendukungnya.
Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Kilang
minyak merupakan salah satu bagian downstream paling penting pada industri
minyak bumi.
8.1.1 Proses
Operasi Dalam Kilang Minyak
Minyak
mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak
begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah
tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.
Minyak
mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai
senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan
mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan
komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat. Secara garis besar,
proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5
bagian, yaitu:
1.
Proses
distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses
ini berlangsung di kolom distilasi atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
2.
Proses
konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon.
Termasuk dalam proses ini adalah:
a. Dekomposisi dengan cara perengkahan
termal dan katalis (thermal and catalytic
cracking).
b. Unifikasi melalui proses alkilasi
dan polimerisasi.
c. Alterasi melalui proses isomerisasi
dan catalytic reforming.
3.
Proses
pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi
hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
4.
Formulasi
dan pencampuran (blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon
dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi
tertentu.
Proses-proses lainnya, antara lain meliputi:
pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan,
proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung
lainnya.
8.1.2 Proses Distilasi
Tahap
awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung
di dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit
proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat
ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak
solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan fraksi tersebut didasarkan
pada titik didihnya.
Kolom
distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di
dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida
panas yang menguap ke atas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah
kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan akan mengumpul di
bagian-bagian kolom yang lebih atas.
Fraksi-fraksi
hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut
di unit-unit proses yang lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker, dan lain-lain.
IX. TATA
LAKSANA
9.1 WAKTU
Kegiatan magang (kerja praktek) akan
dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2016 hingga 20 Desember 2016.
9.2 LOKASI
Lokasi magang yaitu PT. PERTAMINA(Persero)
yang berlokasi di Pertamina Unit Pengolahan IV
Cilacap.
X. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan dalam magang
ini adalah :
1. Studi
Lapangan
Meliputi pengamatan, peninjauan dan
melihat langsung proses produksi, serta wawancara pihak terkait dan dilanjutkan
dengan menyusun laporan.
2. Studi
Pustaka
Meliputi pengambilan rujukan-rujukan
laporan dari berbagai buku pada
perpustakaan kampus, perusahaan dan lain-lain yang
menunjang.
XI. LAPORAN
Laporan pelaksanaan magang akan disusun
dalam bentuk laporan tertulis
setelah kegiatan selesai dilaksanakan
dengan bimbingan dosen pembimbing.
XII. RENCANA
JADWAL KEGIATAN MAGANG (KERJA PRAKTEK) PADA PT. PERTAMINA (PERSERO), CILACAP
No.
|
Jenis Kegiatan
|
Minggu 1
|
|
Minggu 2
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
11
|
12
|
13
|
14
|
15
|
||
1
|
Pengamatan Lapangan(Observasi)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PPC
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
IRM
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Produksi
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Quality
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Logistik
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Engineering
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Meintenance
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
Die Shop
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
X
|
|
|
|
|
2
|
Pengumpulan Data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
X
|
|
|
|
|
3
|
Mengecek ulang kelengkapan data
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|