Senin, 06 Oktober 2014

TUGAS SOFTSKILL 1 ILMU SOSIAL DASAR

A. Pengantar Ilmu Sosial Dasar (ISD) Sebagai Mata Kuliah Dasar Umum

1. Pengertian ISD Menurut Para Ahli
1. Achmad Sanusi
Memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2) adalah sebagai
berikut: Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang bertaraf akademis dan 
biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut makin ilmiah.

2. Gross
(Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual yang mempelajari manusia      
sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan 
pada kelompok atau masyarakat yang ia bentuk.

3. Peter Herman
Sosial adalah sesuatu yang dipahami sebagai suatu perbedaan namun tetap merupakan sebagai satu    
kesatuan.

ILMU SOSIAL DASAR Merupakan ilmu yang mempelajari tentang mahluk sosial yang terdiri dari disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial  meskipun mengalami perbedaan namun tetap merupakan satu kesatuan yang di pelajari pada tingkat perguruan tinggi.

2. Tujuan Ilmu Sosial Dasar
Tujuan Ilmu sosial dasar adalah memberikan dasar – dasar pengetahuan umum tertang konsep - konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial kepada mahasiswa, yang diharapkan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan memberi alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan dimasyarakat luas.

3. 3 Kelompok Ilmu Pengetahuan
Pada dasar pengelompokan ilmu pengetahuan dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu adalah Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu Pengetahuan Budaya.
  • Ilmu Pengetahuan Alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. sedangkan dari sisi Ilmu Alamiah Dasar adalah mempelajari tentang metode – metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala – gejala alam secara lebih filosofis.
  • Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
  • Ilmu Pengetahuan Budaya adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya. Kategori yang tergolong dalam ilmu ini seperti (Teologi, Filsafat, Hukum, Sejarah, Filologi, Bahasa, Budaya & Linguistik (Kajian bahasa), Kesusastraan, Kesenian, Psikologi).
4. Persamaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan         
  • Keduanya bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
  • Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial.
5. Perbedaan Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial
  • Ilmu sosial dasar diberikan di PerguruaanTinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial diberikan di sekolah dasar dan sekolah lanjutan.
  • Ilmu sosial dasar merupakan mata kuliah tunggal sedangkan ilmu Pengetahuan sosial dasar merupakan kelompok dari sejumlah mata Pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
  • Ilmu Sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang ilmu pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.
6. Ruang Lingkup Ilmu Sosial Dasar
Materi ilmu sosial dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran 
ilmu sosial dasar dapat dibedakan atas tiga golongan yaitu:
·          Kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama  merupakan masalah sosial
      tertentu. Konsep-konsep sosial atau pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep
      dasar atau elemen tersaja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas
      dalam ilmu pengetahuan sosial. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat
      dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial yang Antara satu dengan yang lainnya saling berkaitan.
        
       
    B. PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

      1. Faktor-Faktor Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
      
 Demografi (demography), merupakan istilah yang berasal dari dua kata Yunani, yaitu demos yang 
 berarti rakyat atau penduduk dan graphein yang berarti menggambar atau menulis. Oleh karena itu,  
 demografi dapat diartikan sebagai tulisan atau gambaran tentang penduduk, terutama tentang kelahiran,   
 perkawinan, kematian dan migrasi.

 Faktor utama demografi yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah sebagai berikut:
 1. Kematian
 Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat  
 mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama
 dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor 
 pendukung kematian (pro mortalitas) dan faktor penghambat kematian (anti mortalitas).

 2. Kelahiran ( Natalitas )
 Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran 
 (anti natalitas) dan yang mendukung kelahiran (pro natalitas)

 Faktor-faktor penunjang kelahiran (pro natalitas) antara lain:
 • Kawin pada usia muda, karena ada anggapan bila terlambat kawin keluarga akan malu.
 • Anak dianggap sebagai sumber tenaga keluarga untuk membantu orang tua.
 • Anggapan bahwa banyak anak banyak rejeki.
 • Anak menjadi kebanggaan bagi orang tua.
 • Anggapan bahwa penerus keturunan adalah anak laki-laki, sehingga bila belum ada anak 
    laki-laki, orang akan ingin mempunyai anak lagi.
 Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.

 Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
 • Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.
 • Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi laki-laki 
   minimal berusia 19 tahun.
 • Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
 • Adanya pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri yaitu tunjangan anak diberikan hanya    
    sampai anak ke – 2.

 3.  Struktur umur
 4. Struktur perkawinan
 5. Umur kawin pertama
 6. Paritas
     Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita

2. Rumus Tingkat Kematian Kasar

CDR = D/P x K

Ket :
CDR        = Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar).
D             = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P             = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K             = Bilangan konstan 1000

3. Rumus Tingkat Kematian Khusus 
ASDRx = Dx/Px x K

Ket :
ASDRx   = Angka Kematian khusus umur tertentu (x)
Dx           = Jumlah Kematian pada umur tertentu selama satu tahun
Px           = Jumlah Penduduk pada umur tertentu
K             = Bilangan konstan 1000


4. Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain    
melalui batas politik/negara ataupun batas adminiatrasi/batas bagian dari suatu negara. 

Proses Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan
  1. Dalam memilih daerah tujuan para migran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan daerah asal
  2. Kurangnya kesempatan kerja di daerah asal dan asanya kesempatan kerja di daerah tujuan merupakan salah satu alasan seseorang melaksanakan mobilitas penduduk
  3. Informasi positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan merupakan sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seorang untuk bermigrasi
  4. Informasi negatif yang datang dari daerah tujuan, menyebabkan orang imigran untuk bermigrasi
  5. Makin besar pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
  6. Makin tinggi pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
  7. Seseorang akan memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang berada di daerah tersebut
  8. Migrasi masih aan terjdi apabila di suatu daerah ada bencana alam
  9. Orang yang berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
5. Macam-Macam Migrasi
Jenis- jenis migrasi
  1. Migrasi masuk

          Masuknya penduduk ke suatu tujuan
  1. Migrasi keluar
          Perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
  1. Migrasi neto
          Selisih antara jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
  1.  Migrasi bruto
           Jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar
  1. Migrasi total
          Seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasa hidup dan migrasi pulang
  1. Migrasi internasional
          Perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain
  1. Migrasi semasa hidup
          Migrasi berdasarkan tempat kelahiran, adalah mereka yang pada waktu pencacahan sensus bertempat
          tinggal di daaerah yang berbeda dengan daerah tempat lahirnya.
  1. Arus migrasi
          Jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal ke daerah tujuan dalam jangka
          waktu tertentu
  1. Migrasi parsial
          Jumlah migran ke suatu daerah tujuan dari satu daerah asal atau dari daerah asal ke satu daerah tujuan
  1. Urbanisasi
          Bertambahnya proposisi penduduk yang berdiam di daerah kota yang disebabkan oleh proses
          perpindahan penduduk ke kota dan atau akibat dan perluasan kota
  1. Transmigrasi
           Perpindahan penduduk dari daerah yang populasi penduduknya tinggi ke daerah yang populasinya
           rendah
6. Akibat Migrasi
 Berikut ini adalah akibat yang muncul dari migrasi :

  • Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Ekonomi
    Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat menurun. Hal ini juga menyebabkan kemampuan menabung masyarakat menurun sehingga dana untuk pembangunan negara berkurang. Ak ibatnya, lapangan kerja menjadi berkurang dan pengangguran makin meningkat.
  • Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Bidang Sosial
    Jika lapangan pekerjaan berkurang, maka pengangguran akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan kejahatan. Selain itu, terjadinya urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak makin meningkatkan penduduk kota. Hal ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat.
  • Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap Lingkungan
    Jumlah penduduk yang makin meningkat menyebabkan kebutuhannya makin meningkat pula. Hal ini berdampak negatif pada lingkungan, yaitu:
  • Pencemaran Lingkungan
    Pencemaran atau polusi adalah penambahan segala substansi ke lingkungan akibat aktivitas manusia  
7. 3 Jenis Struktur Penduduk
  1. Jumlah Penduduk : Urbanisasi, Reurbanisasi, Emigrasi, Imigrasi, Remigrasi, Transmigrasi.
  2. Persebaran Penduduk : Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat.
  3. Komposisi Penduduk : Merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.

8. Piramida Penduduk
Ada Tiga Jenis Piramida Penduduk :
    1. Piramida Penduduk Muda
Piramida ini menggambarkan komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Bentuk ini umumnya kita lihat pada
negara – negara yang sedang berkembang. Misalnya : India, Brazil dan Indonesia
    2. Piramida Stationer
Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian 
rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk system ini 
terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan Skandinavia.
    3. Piramida Penduduk Tua
 Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat 
 pesat dan tingkat kematian kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria besar, maka suatu 
 Negara bias kekurangan penduduk. Negara yang bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah
 Jerman, Inggris, Belgia dan Perancis.
  
 9. Pertumbuhan Kebudayaan di Indonesia, Perbedaan Kebudayaan Indonesia dengan   
       Kebudayaan Barat.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Kebudayaan mengandung keseluruhan  
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, 
dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem  
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan 
itu bersifat abstrak. Setiap negara pastinya memiliki budaya yang berbeda satu sama lain. Sebagai contoh 
 adalah perbedaan antara budaya timur dan barat.  
  • Kebudayaan Barat (co:Amerika) adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara mamahami ilmu pengtahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnyamurni /asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar dan juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya.
  • Kebudayaan Timur (co:Indonesia) adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik dapat dicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa saja yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh di minum, karena hal tersebut dapat berpengaruh pada pertumbuhan maupun terhadap fisik. Sedangkan untuk pelatihan mental yaitu dapat berupa kegiatan yang umumnya/mayoritas dilakukan sendiri.
Dan berikut merupakan beberapa poin perbedaan yang diungkapkan oleh seniman Cina Yang Liu tentang budaya antara Timur dan Barat, dan saya akan mengambil contoh perbedaan antara budaya Indonesia dan Amerika:

1. Opini
  • Orang Indonesia cenderung berbelit-belit dalam berargumen dimana maksudnya tidak serumit argumennya.
  • Amerika lebih to-the-point dalam berargumen.
2. Waktu
  • Indonesia memang terkenal akan jam karet nya dan kurang menghargai waktu
  • Sedangkan Amerika, mereka cenderung on time 
3. Gaya Hidup
  • Orang Indonesia akan lebih nyaman apabila tetap dekat dengan kerabat terutama keluarga. 
  • Berbeda dengan orang Amerika, mereka cenderung individualis.
4.Hubungan
  • Sangat bersosialisasi atau menjalin hubungan lebih komplek, hingga social media pun menjadi aplikasi yang sering digunakan sebagai alat untuk bersosialisasi.
  • Berbeda dengan orang Barat mereka lebih individualis/sangat jarang menjalin hubungan dengan orang lain.
5. Perayaan / Pesta
  • Jika ada perayaan atau pesta, banyak orang Indonesia lebih suka mengundang seluruh kerabat serta teman. Contohnya dalam acara pernikahan, membuat undangan dengan jumlah cukup banyak merupakan pemborosan.
  • Di Amerika, apabila mereka membuat suatu acara, hanya kerabat, keluarga serta beberapa teman dekat yang diundang. 
6. Terhadap sesuatu yang Baru
  • Di Indonesia, apabila terdapat barang baru, dimisalkan: gadget, dikarenakan orang Indonesia cenderung konsumtif maka mereka akan membeli barang tersebut untuk memenuhi rasa ingin tahu. 
  • Berbeda dengan orang Amerika jikalau ada sesuatu yang baru, tidak serta merta ingin tahu dan  ingin memiliki atau memakainya , hanya sekedar tahu saja.
8.Trendi
  • Jika orang Barat lebih senang dengan sesuatu yang berbau traditional dan alami. 
  • Kebalikannya, orang Indonesia belum disebut trendi kalau tidak bergaya ke barat-baratan, contoh : lebih merasa gengsi kalau makan di tempat fast food, padahal dinegara asalnya makanan tersebut bisa dibilang makanan biasa saja.
9. Transportasi
Dahulu Amerika, dominan menggunakan mobil. Sekarang, lebih dominan menggunakan sepeda, karena faktor pentingnya kesehatan 
  • Berbeda dengan orang Timur, kalau dulu dominan menggunakan sepeda. Sekarang, sudah harus pakai mobil, kalau mampu menggunakan jasa supir pribadi.
10.Di tempat makan
  • Saat di tempat makan. Orang Amerika cenderung tertib jika sedang makan. 
Orang Indonesia, kadang cenderung makan dengan mengobrol hingga cukup gaduh serta membuang-buang waktu. Hal-hal lain diantaranya yaitu budaya makanan, apabila barat memiliki 3 sesi saat makan yaitu appetizer-maincourse-dessert. Di indonesia, ketiga nya merupakan makanan utama. Dan juga tradisi yang beragam di Indonesia, seperti acara 7 bulanan di Indonesia, sedangkan di Amerika adalah baby shower. Perbedaannya yaitu apabila di Indonesia yang membuat acara adalah sang calon ibu, sedangkan di Amerika yang membuat acara adalah kerabat dekat dari sang calon ibu.
Akan tetapi hal tersebut tergantung dari karakter tiap manusia. Sebagai warga Indonesia, kita harus mengembangkan hal-hal dari budaya kita menjadi hal yang positif serta dapat membantu negara menjadi negara maju, layaknya Amerika.

C. Individu, Keluarga dan Masyarakat 

1. Pengertian Individu





Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.

Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
  • Pengertian Indivu dengan Masyarakat
    Dalam pengertian sosiologi, Individu adalah subyek yang melakukan sesuatu, subyek yang mempunyai pikiran, subyek yang mempunyai kehendak, subyek yang mempunyai kebebasan, subyek yang memberi arti meaning pada sesuatu, yang mampu menilai tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Singkatnya individu adalah subyek yang bertindak. Sedangkan menurut Peter L. Berger mendifinisikan masyarakat sebagai berikut: Masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplek hubungan manusia yang luas sifatnya. Ketika anda sedang surplus uang dan kebetulan melewati perempatan jalan yang dihuni para pengemis, apa yang anda lakukan? Inilah penjabara dari relasi individu dan masyarakat. Individu tidak akan bias melepas diri dari hal seputar masyarakat. Sebebas apapun manusia berbuat, akan terkoneksi dengan sistem masyarakat yang berlaku. Bahkan, di negara Paman Sam sekalipun, Amerika Serikat, yang menganut liberalism ekstrem. Relasi Individu dan masyarakat sudah terpikir di masa lampau. Manusia pada dasarnya adalah homo social yang butuh interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut manusia homo ludens, makhluk yang senang bermain main. Semuanya tertuju pada relasi individu dan masyarakat. Sejatinya, individu dan masyarakat bukan dua hal yang saling bertentangan, melainkan justru saling melengkapi
  • Sistem
    Di semua Negara di dunia, hubungan interaksi masyarakat akan dipengaruhi oleh budaya, nilai, dan tata karma yang berlaku di komunitas tersebut. Semuanya membentuk sebuah sistem yang menunjukkan do’s and don’t bagi individu di sekelilingnya. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
1.       Liberalisme. Dalam liberalism, Individu bias lebih otonom, independen dan berkuasa. Individu tidak terlalu dibebani seputar masyarakat karena memang pada dasarnya masyarakat tidak peduli apa yang dilakukan individu tersebut.
2.       Moderat. Nah, ini bentuk kombinasi atau perpaduan dari liberalism dan komunisme. Moderat berarti tidak membuang hak individu untuk bergerak, namun juga tidak melepasnya dari sistem kemasyarakatan Singkatnya, ini ialah bentuk kompromi.
3.       Komunisme. Populer dikalangan penganut komunisme ialah “what you get is what you give”. Apa yang kamu dapatkan adalah apa yang kamu berikan. Sistem ini hamper tidak memberi individu ruang untuk leluasa mengoptimalkan perannya sebagai manusia yang otonom. Sebaliknya justru asas kolektif kolegial cenderung jadi rujukan. 
Contoh kasus Indonesia boleh dibilang termasuk agak moderat meskipun tidak bisa dikategorikan
moderat sepenuhnya. Eksistensi individu dihargai disini. Namun, dalam beberapa hal, ada
pengecualian. Merujuk pada konstitusi Indonesia, ekonomi menjadi sorotan utama. Sejatinya, dalam
semua lini kehidupan, para pencetus bangsa Indonesia memang menginginkan sistem yang
kekeluargaan, kolektif, dan bersama-sama. Itu sebabnya gotong royong jadi jargon populer. Berikut
ini karakter khas Indonesia dalam relasi individu dan masyarakat.
o   Ronda. Komunitas masyarakat Indonesia lebih senang jaga berbarengan.
o   Kebersihan. Biasanya di akhir p[ekan, masyarakat sering bahu membahu membersihkan got,
sapu jalan, dan lain lain. Ini hanya terjadi di Indonesia.
o   Kirim antar tetangga. Jelang lebaran, biasanya warga muslim satu dengan yang lain saling
mengirimi makanan.

Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat. Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk. Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut. Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.

Tanggapan dalam kasus ini adalah bahwa individualime adalah kepribadian masing-masing personal. Betapa sedihnya jika kita hidup individual sedangkan lingkungan kita sendiri berkelompok. Jika ada yang memiliki sikap individual, maka harus ditangani dengan serius apa arti dari individual itu sendiri, dan bagaimana cara supaya orang tersebut bisa berkelompok dengan orang lain dalam segi apapun. Dan disamping itu, negara kita juga mempunyai semboyan “Bhineka Tunggal Ika” walaupun berbeda-beda Suku, Ras, Agama, tapi kita tetap bersatu, bergotong royong. Pada umumnya individalisme adalah kasus dimana orang tersebut tidak peduli dengan masalah orang lain, hanya bergelut dengan dunianya sendiri. Berbeda dengan orang yang egois.  

2.       Pengertian Pertumbuhan 
      

Pengertian pertumbuhan penduduk ialah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada
waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya.
3.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan 
1.    Kelahiran (Fertilitas)
Kelahiran merupakan faktor alami. Kelahiran adalah bertambahnya jumlah
penduduk di suatu wilayah
2.    Kematian (Mortalitas)
Kematian merupakan faktor alami. Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen
atau berkurangnya penduduk pada suatu wilayah. 
3.    Perpindahan (Migrasi)
Migrasi merupakan faktor non-alami. Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk
suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari
suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu 

4. Pengertian dan Fungsi Keluarga


 1)   Pengertian Keluarga                                                                               
  •       Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan berpendapat bahwa keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. 
  •       Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri.
  •       Dhurkeim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Sehingga keluarga itu terbagi menjadi dua, yaitu:
a.     Keluarga Kecil atau “Nuclear Family”
Keluarga inti adalah unit keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak mereka; yang
kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal”-family.
b.    Keluarga Besar “Extended Family”
Keluarga besar didasarkan pada hubungan darah dari sejumlah besar orang, yang meliputi orang tua,
anak, kakek-nenek, paman, bibi, kemenekan, dan seterusnya. Unit keluarga ini sering disebut
sebagai ‘conguine family’ (berdasarkan pertalian darah). 

1.      Keluarga Sebagai Suatu Sistem
Menurut Minuchin (dalam H.Sofyan S.Willis, 2008 : 50) mengatakan bahwa keluarga adalah“Multibodied organism” organisme yang terdiri dari banyak badan. Keluarga adalah satu kesatuan (entity) atau organisme. Ia bukanlah merupakan kumpulan (collection) individu-individu. Ibarat amoeba, keluarga mempunyai komponen-komponen yang membentuk keluarga itu. Komponen-komponen itu ialah anggota keluarga.
2)     Fungsi – fungsi Keluarga
1.       Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
2.       Macam-macam Fungsi Keluarga
Pekerjaan – pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/ dirinci ke dalam beberapa fungsi, yaitu:
a.   Fungsi Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan.
c.  Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu:
1. Kebutuhan makan dan minum
2. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3. Kebutuhan tempat tinggal.
Berhubungan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
d.  Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua, yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik burukna perbuatan dan lain-lain. Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-perananyang diharapkan akan mereka jalankan keak bila dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Pembentukan kepribadian;
b. Sebagai alat reproduksi;
c. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
d. Sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e. Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan 

Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.
Pendapat diatas dapat dimungkinkan karena keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi seorang anak manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Sedangkan istilah keluarga itu sendiri memiliki beraneka ragam pngertian, salh satunya diungkapkan oleh Paul B Houton dan Chester L Hunt (1987:267) adalah sebagai berikut : 
·         Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama 
·         Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan 
·         Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak 
·         Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak 
·         Satu orang dengan beberapa anak.

Karena beragam dan luasnya pengertian tentang keluarga maka penting adanya pembatasan atau definisi keluarga. Diantaranya pendapat Burgess dan Lock yang membedakan keluarga dengan kelompok sosial lainnya adalah sebagai berikut
Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi
Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga, kadang-kadang seperti masa lampau rumah tangga adalah keluarga luas, meliputi didalamnya empat sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga semakin kecil ukurannya, umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu anak, dua atau tiga anak.
Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengalaman.
Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum, tetapi dalam suatu masyarakat yang kompleks masing-masing keluarga mempunyai ciri-ciri yang berlainan dengan keluarga lain. Berbeda kebudayaan dari setiap keluarga timbul melalui komunikasi anggota-anggota keluarga yang merupakan gabungan dari pola-pola tingkah laku individu (dalam Khairudin, 1985).
Pada garis besarnya keluarga dapat dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu keluarga luas (extended family) dan keluarga Inti (nuclear family). Keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada hanya ayah, ibu dan anak-anak atau dengan perkataan lain, keluarga luas merupakan keluarga inti ditambah dengan anggota-anggota keluarga yang lain, atau keluarga yang lebih dari satu generasi. Sedangkan keluarga inti dapat didefinisikan dengan keluarga atau kelompok yang terdiri dar atah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah.
Di Indonesia sendiri, keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992 mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi kelangsungan hidupnya”.
Sedangkan menurut SD. Vembrianto dalam “Sosiologi Pendidikan” mengintisarikan tentang pengertian keluarga ini yaitu :
Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana efeksi dan rasa tanggung jawab
Fungsi keluarga ialah memelihara, merawat dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.

Fungsi Keluarga Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi oleh ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan MI Solaeman (1978:18) bahwa : “Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan”.
Mengenal fungsi keluarga Abu Ahmadi (1991:247) mengemukakan bahwa tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tetapi jamak. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa fungsi kelurga adalah :
Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga
Mendidik Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan religius.

Mengenai fungsi keluarga, khususnya tanggung jawab orang tua terhadap anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54) mengemukakan sebagai berikut : “Tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak baik dari sudut organis-Psikologis, antara lain makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan psikis seperti kebutuhan-kebutuhan akan perkembangan, kebutuhan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan asuhan ucapan-ucapan dan perlakuan”.
Dari konsep tersebut diterangkan bahwa diantaranya peran orang tua ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan kebutuhan intelektual bagi anak melalui pendidikan.Hal ini merupakan tanggung jawab orang tua harus diberikan kepada anaknya sehingga orang tua ditekankan harus mengerti akan fungsi keluarga dan tentunya pemahaman tentang pendidikan. Ini harus benar-benar dirasakan oleh orang tua sampai mampu berkeinginan untuk melanjutkan sekolah anaknya ke yang lebih tinggi sehingga wawasan dan pemahaman anak bisa lebih luas.
Selain dari pendapat diatas mengenai fungsi keluarga ini menurut MI Soelaeman mengatakan sebagai berikut :
Fungsi Edukatif – Sebagai suatu unsur dari tingkat pusat pendidikan, merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Dalam kedudukn ini, adalah suatu kewajaran apabila kehidupan keluarga sehari-hari, pada saar-saat tertentu terjadi situasi pendidikan yang dihayati oleh anak dan diarahkan pada perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Fungsi Sosialisasi – Melalui interaksi dalam keluarg anak mempelajari pola-pola tingkahlaku, sikap, keyakinan, cita-cita serta nilai-nilai dalam masyarakat dalam rangka pengembangan kepribadiannya. Dalam rangka melaksanakan fungsi sosialisasi ini, keluarga mempunyai kedudukan sebagai penghubung antara anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial yang meliputi penerangan, penyaringan dan penafsiran ke dalam bahasa yang dimengerti oleh anak.
Fungsi protektif – Fungsi ini lebih menitik beratkan dan menekankan kepada rasa aman dan terlindungi apabila anak merasa aman dan terlindungi barulah anak dapat bebas melakukan penjajagan terhadap lingkungan.
Fungsi Afeksional – Yang dimaksud dengan fungsi afeksi adaslah adanya hubungan sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi. Anak biasanya mempunyai kepekaan tersendiri akan iklim-iklim emosional yang terdapat dalam keluarga kehangatan yang terpenting bagi perkembangan keperibadian anak
Fungsi Religius – Keluarga berkewajiban mmperkenalkan dan mengajak anak serta keluarga pada kehidupan beragama. Sehingga melalui pengenalan ini diharapkan keluarga dapat mendidik anak serta anggotanya menjadi manusia yang beragama sesuai dengan keyakinan keluarga tersebut.
Fungsi Ekonomis – Fungsi keluarga ini meliputi pencarian nafkah, perencanaan dan pembelanjaannya. Pelaksanaanya dilakukan oleh dan untuk semua anggota keluarga, sehingga akan menambah saling mengerti, solidaritas dan tanggung jawab bersama.
Fungsi Rekreatif – Suasana keluarga yang tentram dan damai diperlukan guna mengembalikan tenaga yang telah dikeluarkan dalam kehidupan sehari-hari
Fungsi Biologis – Fungsi ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis keluarga, diantaranya kebutuhan seksuil. Kebutuhan ini berhubungan dengan pengembangan keturunan atau keinginan untuk mendapatkan keturunan. Selain itu juga yang termasuk dalam fungsi biologis ini yaitu perlindungan fisik seperti kesehatan jasmani dan kebutuhan jasmani yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan sandang, pangan dan papan akan mempengaruhi kepada jasmani setiap anggota keluarga.
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi keluaga diatas, maka jelaslah bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan penting dalam keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu dalam penerapannya hendaknya fungsi-fungsi tersebut berjalan secara seimbang, karena akan membantu keharmonisan serta kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan suasana yang baik serta fasilitas yang memadai.

      5.    Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara.
Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.
Untuk menganalisa secara ilmiah tentang proses terbenruknya masyarakat sekaligus problem-problem yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic). Konsep-konsep penting tersebut antara lain :
·         Internalisasi (internalization)
·         Sosialisasi (socialization)
·         Enkulturasi (enculturation).
  
     6.       Dua Golongan Masyarakat
      Masyarakat terbagi menjadi 2 golongan, yaitu : 
1.      Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu. 
2.       Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan.

     7.       Perbedaan Masyarakat Industri dan Non Industri

a.        Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjadi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifat interaksi bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggota dan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.  

           b.     Masyarakat Industri Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
      jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

      Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.

      8.  Makna Individu, Makna Keluarga dan Makna Masyarakat  
      Makna Individu : Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan, dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam individunya. 
      
      Makna Masyarakat : makna masyarakat termasuk juga dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu  merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial. 
      
      Makna Keluarga : Makna keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan satu sama lain.

      9.   Hubungan antara individu, keluarga dan masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.

     10.   Urbanisasi dan Proses Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi ialah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Proses Terjadinya Urbanisasi di karenakan faktor urbanisasi, antara lain faktor - faktor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni : 
A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi 
1. Kehidupan kota yang lebih modern 
2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap 
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota 
4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas

B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan Pertanian semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

C. Keuntungan Urbanisasi
1. Memoderenisasikan warga desa
2. Menambah pengetahuan warga desa
3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa


Nama Anggota:
-Juwita Eka Pratiwi
-Moureen
-Nurul Hidayati
  
Sumber : 



https://nathaniaseptavy.wordpress.com/tag/3-kelompok-ilmu-pengetahuan/