Sabtu, 19 April 2014

Tugas Softskill 1 Semester 2

Kel.5
Nama : Juwita Eka Pratiwi - Nurul Hidayati
Kelas : 1ID12



            PEMBELIAN PESAWAT KEPRESIDENAN DI INDONESIA




Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengatakan, pembelian pesawat khusus Kepresidenan ini adalah untuk kelancaran perjalanan dinas Presiden dan penghematan keuangan negara. Menurut Sudi, pemerintah sebelumnya selalu menyewa pesawat dari perusahaan penerbangan komersial untuk perjalanan dinas dalam dan luar negeri.
“Ada penghematan yang telah kita hitung setidaknya Rp 114,2 Milyar per tahun. Tentu kita sangat bangga karena setelah 69 tahun merdeka kita dapat memiliki pesawat Kepresidenan sendiri.
Sudi menambahkan harga satuan pesawat yang mampu terbang dengan ketinggian maksimal 41.000 kaki  dan kemampuan terbang selama 10 jam ini, dipatok dengan harga US$ 89,6 juta dollar atau Rp 847 miliar. Sudi menjamin pembelian pesawat ini telah melewati proses pembahasan yang cukup panjang di DPR dan telah diteliti proses akuntabilitasnya oleh BPK.
Selain faktor kenyamanan di ruang penumpang yang didesain cukup mewah lengkap dengan ruang pertemuan, kamar tidur dan kamar mandi, pesawat yang dilengkapi sembilan tangki bahan bakar tambahan ini, juga sangat memprioritaskan faktor keamanan. Sudi Silalahi menjelaskan pesawat ini telah dilengkapi dengan sensor peringatan ancaman peluru kendali.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia menambahkan, untuk keseharian terkait dengan perawatan dan pemeliharaan, Kemenetrian Sekretariat Negara menyerahkan sepenuhnya pada TNI Angkatan Udara.
Pesawat Kepresidenan RI ini dirancang untuk memuat empat ruang pertemuan VVIP, dua VVIP class state room, 12 executive area, dan 44 staff area. Interior pesawat dirancang untuk dapat mengakomodasi hingga 67 orang penumpang. Jumlah itu disebut cukup untuk sebuah rombongan presiden. 
Dengan daya tampung 39.539 liter bahan bakar, pesawat ini dapat terbang maksimal sejauh 10.334 kilometer. Namun jika pesawat terisi jumlah penumpang maksimal, maka jarak tempuhnya 8.630 kilometer. Jarak tempuh itu bisa dilalui dengan kecepatan maksimal 871 kilometer per jam.
Pesawat dengan warna biru dan putih ini, memiliki gambar bendera merah putih di bagian ekor pesawat dan tulisan Republik Indonesia tampak jelas di badan pesawat. Kemudian ada logo Garuda di bagian kepala pesawat, di sebelah kiri dan kanan. Gambar bintang yang dikelilingi padi dan kapas berada di bawah jendela pilot.
Pesawat baru ini tidak akan langsung dioperasikan untuk keperluan dinas presiden, karena harus melalui beberapa tes dari Departemen Pertahanan terlebih dahulu. Setelah itu kemudian diserahkan kepada TNI Angkatan Udara untuk digunakan untuk transportasi Presiden Republik Indonesia.

Ø  Pandangan secara ekonomi dalam positif adalah banyak penghematan yaitu ketika menggunakan pesawat pribadi maka akan menghemat Rp 114,2 Milyar per tahun sedangkan secara negative yaitu anggaran yang dibeli untuk pembelian pesawat tersebut lebih baik digunakan untuk kepentingan masyarakat
Ø  Pandangan secara keselamatan maka presiden untuk kedepannya lebih merasa nyaman dan aman karena tidak perlu memakai maskapai penerbangan TNI, banyak penerbangan maskapai yang sudah tua yang dapat mengancam keamanan presiden secara kedepannya, pesawat yang baru tiba tersebut sudah dipastikan aman dan nyaman dengan fasilitas yang sangat memadai namun harus melewati beberapa tes untuk lebih dipastikan kembali keamanannya.


Dan Inilah Dampak Negatif Pembelian Pesawat Kepresidenan Kaitannya Dengan Keamanan Negara.



            Pengadaan alat untuk keamanan negara haruslah hati-hati, Indonesia itu kaya, rajin belanja, apa-apa dibeli, tidak butuh juga dibeli. Tapi ada masalah yang penting yaitu tentang keamanan dan rahasia negara.
            Kami termasuk bersyukur ketika Indonesia memiliki PT.Pindad yang mampu membangun alat perang  untuk Indonesia, panser, senjata, dsb. Semua didesain untuk kebutuhan tentara Indonesia, yang lebih baik dari itu adalah, kerahasiaan desain dan apa-apa yang terkandung di dalam alat tersebut. Sistem dan sebagainya menjadi rahasia negara, tidak ada negara lain yang mengetahuinya. Seharusnya begitu. Namun, ketika Indonesa membeli alat perang ataupun Pesawat kepresidenan yang konon sangat aman itu, dimanakah letak rahasia dari pesawat itu ? tentu saja dimiliki oleh Perusahaan pembuat pesawatnya, di Amerika sana.
            Sistem apapun yang ada di dalamnya diketahui oleh perusahaan pembuat pesawat, dan akan sangat mudah bagi negara lain, terutama yang memiliki rahasia sistem keamanan dan apapun yang terkadung di dalam pesawati itu untuk melakukan apapun. Bahkan, kenapa tidak ada yang bertanya, apakah Indonesia sendiri tahu betul apa saja yang ada di dalam pesawat tesebut? bagaimana penggunaannya, sistem nya.
            Ini hampir sama dengan pembuat virus, dia bisa menciptakan juga antivirusnya dan dijual pula.
Mungkin tidak ada negara yang tahu bagaimana sistem keamanan pesawat Air Force One yang terkenal itu, karena apa ? rahasianya dimiliki oleh negara, dan dibuat di dalam negara itu. Sedangkan kita, pesawatnya dibuat di negara lain, dokumen kerahasian pesawat tentu saja di miliki oleh otak-otak para enginner yang membuatnya dan perusahaannya.
            Akan sangat mudah untuk mengendalikan pesawat kita, kita tidak memiliki teknologi nya, tapi pembuatnya jelas memiliki teknologi yang jauh lebih unggul diatas pesawat yang kita beli.
            Sayang sekali, entah ada yang memikirkannya atau tidak 
Juga ketika lelucon pembelian Tank yang sangat berat itu, apakah jalanan Indonesia dan jembatan-jembatan di Indonesia mampu dilewati tank itu ? bisa jadi tank baru lewat diatas jembatan, sudah ambruk duluan jembatannya.
            Indonesia sudah seharusnya mampu membuat sendiri
seharusnya . . 
tapi, tidak ada yang percaya, rakyat tidak percaya, pemerintahnya saja tidak percaya
lebih baik bikin proyek untuk mengadakan barang, lebih menguntungkan, tidak capek pula, tinggal rapat-rapat, di bayar pula.
Alangkah anehnya negeri ini . . 
benar benar aneh …